Pertunjukan

Doc.Fhoto tari gunungan Sukuraga pada “KONSER SUKURAGA “di Gd. Graha Bakti Budaya Taman Ismail Jakarta.

Kang Fendi Sukuraga menyampaikan pada temen komunitas atau pada peneliti wayangnya juga pada wartawan sesungguhnya ” saya bukan mempertunjukan wayang Sukuraga tetapi saya menyampaikan makna wayang Sukuraga(anggota tubuh ), karena prilaku manusia yang terkait dengan tugas anggota tubuh harus menjadi budaya anggota tubuh dengan adabnya yang telah disampaikan oleh para leluhurnya terdahulu.
seperti apa memperlakukan mulut untuk bicara pada orang lain atau pada orang tua, yang intinya mulut jangan sampai mengeluarkan kata kata yang dapat menyakitkan orang lain. begitupun memperlakukan tangan jangan sampai menyakitkan orang lain, ” Tangan akan senang jika diberi tugas untuk memberi daripada meminta apalagi untuk memukul.
begitupun anggota tubuh lainnya,
jika ada kata seperti “Pertunjukan Wayang Sukuraga “itupun tidak salah
karena managemen pertunjukan perlu mengatakan seperti itu. seperti pada tahun 2016 yang telah lalu pertunjukan Sukuraga di Taman Ismail

marzuki dan di Taman Mini Indonesia Indah disebut atau di tulis:
“KONSER SUKURAGA ” karena pada acara itu bukan hanyaWayang Sukuraga yg di sajikan,tetapi semua unsur kesenian Sukuraga di kolaborasikan untuk menjadi sebuah penampilan yang menarik .
karena Fendi Sukuraga suka pada seni tradisi pencak silat , wayang orang, Seni Tari ,Seni Rupa, Musikalisasi puisi semua unsur seni tradisi ada di konser Sukuraga itu.

Ketika pertunjukan wayang Sukuraga disaksikan banyak penonton ,yang nonton dari kalangan anak muda yg dipanggil generasi milenial ,seperti pada photo atas adalah saat wayang sukuraga menjadi pertunjukan spesial , diacara carnifolk bertempat di Ballroom maxone hotel yg diselenggarakan oleh salahsatu perusahaan rokok ternama .mereka senang dan bangga karena ini adalah salahsatu kesenian kekayaan budaya dari kota Sukabumi .

dalang dari wayang sukuraga bukan hanya sekedar memainkan wayang tetapi fendi Sukuraga sebagai dalang juga membacakan puisi puisi tentang pernyataan para anggota tubuh ( Sukuraga )