Effendi yang lahir di Sukabumi, 16 April 1958.
Tidak mempunyai nama panjang dibelakangnya seperti dikartu identitas namanya hanya Effendi yang dipanggil Fendi. Kini Sukuraga menjadi branding pelengkap nama panggilannya menjadi “ Fendi Sukuraga “
Punya ketertarikan pada seni tradisi sejak kecil seperti pada wayang golek dan pencak silat serta menggambar adalah hobinya sejak usianya 4 Tahun.
Minat masuk sekolah seni Jadi pengamen dulu.
Ketika Fendi kecil itu di sunat orang tuanya merayakannya dengan hiburan wayang golek untuk masyarakat .Pengalaman yang tidak terlupakan waktu kecil . agar Fendi mau di sunat dirayu oleh orang tuanya diberi hadiah gendang yang langsung dari penabuh gendang wayang golek. Kesukaan pada bermain musik , karawitan dan wayang mengantarkan Fendi menjadi dalang . Tetapi tidak wayang golek melainkan wayang Sukuraga yang digali dari pengamatan , pengalaman estetis dan spiritualnya.
Effendi sebagai pelaku seni yang punya Pendidikan Sekolah Teknik Menengah Negeri di Sukabumi ( tidak tamat ) karena tidak cocok dengan keinginannya yang dia minati adalah masuk sekolah seni .
Pada tahun 1978 Fendi dititipkan pada pamannya di Semarang oleh orang tuanya berharap agar bisa sekolah kembali masuk STM di Semarang . Karena keinginan yang kuat mau masuk sekolah seni tahun 1979 Fendi tidak pamit ke pamannya pergi ke Yogyakarta, dan menjadi pengamen berusaha sendiri mau masuk sekolah seni di Jogyakarta . Pada tahun 1979 Fendi pergi ke Musium Affandi untuk menjumpai sang maestro Affandi, menyampaikan minatnya untuk masuk sekolah seni di Yogyakarta. Kedekatan dengan pak Affandi sang Maestro seni lukis Indonesia itu, karena seminggu sekali sehabis ngamen di Jogyakarta Fendi selalu mampir berkunjung ke musium pelukis Affandi dan mamih Maryati istri pak Affandi yang asli dari Bogor selalu memberi hadiah katalog pameran lukisan “Affandi “ dan selalu memberi nasi gudeg.
Pada tahun 1980 Pelukis Affandi memberikan surat rekomendasi dari Musium Affandi untuk Kepala SSRI /SMSR menyampaikan yang bernama Effendi dari Sukabumi minat untuk masuk SSRI ( Sekolah Seni Rupa Indonesia ) atau Sekolah Menengah Seni Rupa.
AFFANDI ketika memberikan surat rekomendasi pada Fendi sambil menyampaikan pesan berkata “ Ini hanya surat pengantar, diterima atau tidaknya kamu masuk SSRI, tergantung hasil tes nanti jika tidak diterima di SSRI / SMSR kamu akan Papih titipkan ke Pak Bagong Kusudiardjo.”
Fendi sang pengamen dengan lagu lagunya yang asing ditelinga pendengar karena yang dinyanyikan saat ngamen adalah lagu ciptaannya sendiri,
sehingga membuat penasaran dan tertarik komunitas musik di Jogya pada Fendi, bahkan salah satu anggota komunitas menawarkan tumpangan untuk nginep dirumahnya pada Fendi .
Teman temannya di Yogya yang mengetahui bahwa Fendi dapat surat rekomendasi dari Pelukis Affandi, mereka memberi support dan komentar “ Kamu pasti di terima karena Affandi adalah maestro pelukis yang juga ikut mendirikan SSRI “. Karena Fendi tidak mengetahui tokoh yang sering didatanginya adalah tokoh besar “Maestro “ Pelukis Indonesia.
SSRI / SMSR ( Sekolah Seni Rupa Indonesia ) Jogya adalah sekolah seni rupa tingkat menengah yang pendidikannya selama 4 tahun yang murid murid nya tidak sedikit yang drop out dari SMA dan STM ( pernah sekolah tingkat menengah tidak sampe lulus ). Dan para siswanya kebanyakan berambut gondrong, orang bilang nyeniman.
Banyak lulusan SSRI Jogyakarta Yang berhasil menjadi seniman .
Pendidikan :
Pada tahun 1980 Effendi di terima pada Jurusan Seni Lukis di Sekolah Seni Rupa Indonesia ( SSRI ) yang beralamat di Karang Malang Yogyakarta yang lokasinya satu komplek dengan ASTI ( Akademi Seni Tari Indonesia ).
Pada tahun 1981 Effendi pindah ke SSRI Denpasar Bali dengan alasan ingin menambah pengetahuan seni tradisi di Bali sekaligus tetap sekolah Seni Rupa yang ada di Denpasar Bali.
Saat masuk di SSRI Bali inipun dengan bekal surat pengantar dari pelukis Affandi buat Kepala Sekolah Ibu Made Kajeng, tidak pakai Surat Resmi, Affandi menulis surat langsung dengan tangannya sendiri yang sekaligus isinya selain hal kepindahan sekolah Effendi juga menyampaikan undangan akan menikahkan anak gadisnya “ Rukmini “ dari Istri pak Affandi yang ke 2 bernama “ Rubiyem.
Surat itu langsung disampaikan oleh Fendi ke kepala SSRI Denpasar Bali.
Lokasi Sekolah ketika Fendi di Yogya maupun di Bali sangat berpengaruh terhadap bekal dan pengalamannya berkesenian kelak, Di Yogya selain bisa dekat dengan temen temen seniman lukis Fendi juga mempunyai banyak teman seniman karawitan di ASTI Yogya sehingga menambah ilmu dan pengalaman seni lainnya.
Di Bali Fendi kost di keluarga seniman karawitan terkenal, pemain gendang dan peniup suling terkenal yang sering melanglang buana ke berbagai negara. Secara tidak langsung dengan kepekaan musikal, telinga Fendi di paksa harus ikut mendengarkan musik tradisi Bali dan Jawa. bunyi gendang , gamelan , suling setiap hari baik ketika di Jogya maupun di Bali karakter bunyi Karawitan sangat melekat pada jiwanya yang langsung menjadi bekal pembelajaran musik tradisional Bali dan Jawa yang sedikitnya kini mempengaruhi ciptaan musik atau gerak tari untuk Wayang Sukuraga-nya.